Perselisihan dalam bisnis hal yg biasa. Begitu jg bisnis tapioka Tan
Joen Liong dgn Handelsvereeningin Amsterdam (HVA). Dianggap menyalahi
aturan penarikan uang muka (voorschot) oleh HVA, Tan Joen Liong
membantah :
"Toewan ada toelis, voorschot tepoeng K.K bilang itoe wisjil no. 39 en no. 35 ada sala saja. Itoe tida bole djadi, sebab saja tarik wisjil menoeroet Toewan poenja minta. Saja harep Toean pereksa kambali Toean poenja soerat di boekoe kopinja. Semoeanja Toean bole dapet taoe, soepaja belakang hari djangan banjak poeter balik, sama2 tida begitoe enak" ( Surat bertanggal 12 Juni 1901).
"Toewan ada toelis, voorschot tepoeng K.K bilang itoe wisjil no. 39 en no. 35 ada sala saja. Itoe tida bole djadi, sebab saja tarik wisjil menoeroet Toewan poenja minta. Saja harep Toean pereksa kambali Toean poenja soerat di boekoe kopinja. Semoeanja Toean bole dapet taoe, soepaja belakang hari djangan banjak poeter balik, sama2 tida begitoe enak" ( Surat bertanggal 12 Juni 1901).
Rupanya perselisihan itu berlanjut. Tanggal 5 Juli 1901 Tan Joen Liong menulis surat lagi, menegaskan kembali bahwa posisinya tidak salah dalam penarikan uang muka.
"
Hal dari voorschot dan tarik wisjel saja toerot Toean poenja soerat tt
28 Mei en 31 Mei 1901. Saja harep Toean toeloeng priksa lagi. Sebab Toean poenja
soerat tt 28 Mei kasji saja tarik f 870 saban 2 grobak K.K en Toean poenja
soerat tt 31 Mei kasji saja tarik voorschot f 1000 lagi en bole tarik wisjel f
760 saban 2 grobak K.K dimoeka, djoega saja toeroet Toean poenja maoe. Tatapi Toean
bilang saja bikin salah. Itoe saja tida trima. Maka saja harep Toean toeloeng
timbang. Saja soeda berdagang sama Toean poenja toko begitoe lama, belon taoe
ada sedikit salah, tapi perdjandjian tarik wisjel saja toeroet Toean poenja
soerat tt 28 Mei en 31 Mei 1901. Kaloe Toean maoe tolak saja poenja wisjel
melainken Toean sadja. Tatapi blakang kali Toean djangan ambil sala sama saja."
Menurut EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) kira2 isi surat itu begini :
Tentang uang muka dan pengeluaran wesel, saya turut surat Tuan tanggal 28 Mei dan 31 Mei 1901. Saya berharap Tuan cek kembali. Sebab surat 28 Mei itu mengijinkan saya mengeluarkan wesel f 870 setiap pengiriman 2 gerbong (kereta api) tepung K. K. Dan surat tanggal 31 Mei mengijinkan saya mengambil uang muka f 1000 dan mengeluarkan wesel f 760 setiap pengiriman 2 gerbong tepung K.K. Hal ini sudah sesuai keinginan Tuan. Tetapi Tuan mengatakan saya salah. Saya tidak terima. Saya sudah berdagang dengan Tuan cukup lama, belum pernah ada kesalahan. Masalah perjanjian mengeluarkan wesel, sudah sesuai dengan surat Tuan tanggal 28 mei dan 31 Mei 1901. Kalau Tuan menolak wesel saya, silahkan saja, tetapi nantinya jangan menyalahkan saya.